-
Discover
-
Spotlight
- Jelajahi Orang
Liputan Malteng 2025
MALTENG, LIPUTAN.CO.ID,- Pihak Istana Presiden melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menyebut bahwa konflik sosial antar warga Pelauw dan Kariu di Pulau Haruku, Maluku Tengah, Maluku yang pecah pada 2022 lalu saat ini sudah selesai.
“Persoalan konflik negeri Pelauw dan Kariuw telah selesai. Sudah bersepakat, untuk tidak lagi dipersoalkan, yang tadinya di status quo – saat ini disepakati menjadi cagar budaya,” kata Moeldoko di kompleks Istana Jakarta, Senin 22 Juli 2024.
Moeldoko sampaikan hal itu usai rapat bersama Pj Gubernur Maluku Sadali Ie, Pj Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa serta pejabat dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Moeldoko menegaskan bahwa permasalahan Haruku adalah konflik perbatasan dan bukan persoalan agama.
Jenderal TNI Purnawirawan itu mengatakan 1.245 warga yang pada 2022 mengungsi ke Aboru sudah kembali ke tempat masing-masing (Kariu).
Walau konflik sudah selesai, Moeldoko mencatat masih ada 207 perumahan yang harus segera dibereskan. Ada juga persoalan 600 hektar lahan tanaman yang rusak. Pemerintah terus mencari solusi atas dampak konflik terhadap lingkungan itu.
“Nanti 200 hektar segera ditanami kelapa dalam, sisanya segera dicarikan solusinya. Berikutnya juga ada bantuan peternakan dan seterusnya semuanya sudah kita tekankan tadi di dalam rapat,” kata Moeldoko.
Sementara itu, Pj Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa kembali menegaskan bahwa kondisi terkini di Pelauw-Kariu telah kondusif. "Kami berkomitmen untuk menjaga kondisi ini. Untuk menjaga sikap harmonis," tandas Sahubawa.
Mewakili Pemerintah dan masyarakat Maluku Tengah, Sahubawa ucap terima kasih kepada KSP dan Kementerian lembaga terkait yang sudah beri atensi untuk menyelesaikan konflik di Pulau Haruku.
"Kami berterima kasih kepada Bapak Kepala Staf Kepresidenan dan jajaran serta Kementerian, Lembaga, Pemerintah Provinsi Maluku, Pangdam, Kapolda, masyarakat dalam membantu kami menjaga stabilitas kehidupan masyarakat Pelauw-Kariu yang sudah harmonis," tandas Sahubawa.